Pekalongan - Sungguh keterlaluan ulah pelaku pembunuhan guru SD Kraton yang telah menggegerkan warga Pekalongan berapa hari belakangan. Tersangka yang berisnisial ZM alias R (21) dengan sangat sadis menghabisi pelaku yang sedang hamil 8 bulan hanya untuk menguasai harta benda korban. Sementara ini motif pelaku adalah karena faktor ekonomi. "Untuk sementara, motifnya murni ekonomi,"ujar Kapolres Pekalongan Kota
AKBP Luthfie Sulistiawan di Mapolres Pekalongan Kota, Jumat
(12/12/2014).
Usai dibekuk dan dihadiahi timah panas oleh petugas, tersangka mengakui seluruh perbuatan sadisnya. Pelaku tersebut tega membunuh korban karena korban melakukan perlawanan ketika hartanya akan direbut pelaku. Sontak pelaku langsung mencekik lalu membekap korban dengan bantal. Tak hanya itu, yang lebih sadis lagi tersangka juga mengakui sempat menindih perut korban yang sedang mengandung janin berusia 8 bulan itu. "Karena dia melawan, saya cekik dan saya tindih perutnya. Lalu saya tutup mukanya dengan bantal," ungkap pelaku. Entah apa yang ada dipikiran pelaku saat itu hingga tega menghilangkan dua nyawa sekaligus.
Tersangka mengaku sedang tidak akur dengan orangtuanya
sehingga ia pun memilih untuk tinggal di kos-kosan. Karena memiliki tanggungan cicilan motor Rp 400
ribu/bulan, tersangka pun mengaku gelap mata dan khilaf. "Saya khilaf, saya butuh duit", kata tersangka mengakui perbuatannya.
Setelah berhasil menguasai harta benda korban berupa sepeda motor Supra X, laptop, handphone, dan perhiasan, kemudian pelaku segera menjual barang-barang tersebut ke rekan-rekannya. Alhasil, dari penjualan tersebut, tersangka mendapatkan uang total senilai 3 juta rupiah. Sepeda motor merk Supra X milik korban hanya dijual pelaku seharga 1,2 juta kepada penadah. Kemudian laptop korban juga dijual seharga 1,2 juta serta perhiasan korban laku 600 ribu.
Dikutip dari kotabatik.co, hasil rampokan tersangka senilai 3 juta tersebut hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan wanita penghibur di lokalisasi. Bahkan pelaku sempat kehabisan uang hingga memberikan handphone milik korban sebagai jaminan di lokalisasi tempat pelaku bersenang-senang tersebut.
Advertisement
0 komentar:
Posting Komentar