Dua gol mantan punggawa Laskar Wong Kito, Lancine Kone dan satu milik Ahmad Alfarizi menentukan kemenangan Arema Cronos di Stadion Kanjuruhan sehingga mendongkrak posisi Singo Edan ke puncak klasemen Grup B, dan membuka jalur menuju 8 besar.
Lancine Kone yang pernah mengenakan seragam Sriwijaya FC seolah menjadi hantu yang menakutkan bagi mantan timnya yang di laga perdana sempat memimpin klasemen. Pertandingan baru berjalan 10 menit, gelandang asal Pantai Gading ini sudah berhasil menyarangkan bola ke gawang Dian Agus Prasetyo melalui tandukan kepalanya. Arema yang mengemban misi harus menang, terus mencari titik lemah Sriwijaya FC.
Lancine Kone sekali lagi menciptakan horor bagi lini belakang Sriwijaya FC yang tidak padu. Ia lebih cepat menanduk bola daripada kiper Agus Dian Prasetyo yang menyongsong bola keluar sarang. Gol kedua dari tandukan kepala Lancine Kone kembali tercipta jelang turun minum. Ajaib, tiga gol Kone sepanjang Piala Presiden semuanya berasal dari tandukan.
Sriwijaya FC yang tertinggal dua gol, sempat memperkecil ketertinggalan. Berawal dari tendangan sudut, Patrich Wanggai menjebol gawang Kadek Wardana. Menyadari ancaman tim tamu, Arema menyuntikkan tenaga baru melalui Morimakan Koita. Singo Edan sempat menggigit kala Kone berpeluang menciptakan hattrick. Namun Dian Agus menghalangi gelandang pinjaman dari Persipura itu.
Pada menit 73 umpan sundulan dari Fabiano Beltrame mampu dioptimalkan oleh Ahmad Alfarizi sehingga kemenangan Arema berambah menjadi 3-1. Sisa waktu 17 menit tidak cukup bagi Sriwijaya FC mengejar kedudukan. Namun kesempatan TA Musafri dan Titus Bonai tidak membuahkan hasil sehingga laga ditutup dengan skor 3-1.
Advertisement
0 komentar:
Posting Komentar