"Benar bahwa telah terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batu bara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir, kepada media Selasa (29/03/2016).
Pria yang kerap disapa pak Tata itu menyatakan, Kemenlu telah menerima informasi tersebut pada Senin (28/03/2016). Usai menerima informasi, Kemenlu langsung melakukan pengecekan terkait dugaan tersebut.
Setelah mendapat konfirmasi, Kemenlu mengetahui saat dibajak kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan. Meski demikian, tidak diketahui persis kapan kapal dibajak.
Kabar yang berkembang, semua kru telah dibawa ke darat oleh kelompok Abu Sayyaf. Mereka meminta uang tebusan 50 juta peso atau setara Rp 14 miliar. Saat ini, sedang dilakukan negosiasi oleh pihak perusahaan dengan Kelompok Abu Sayyaf. Sementara, Kapten kapal, pelaut dari Sangihe Indonesia, Peter Tonsen Barahama tak bisa dihubungi.
Advertisement
0 komentar:
Posting Komentar